Skip to content

Belajar Kanji


Diunggah: 10 Agustus 2025 – Yaaacha


Perhatian (klik di sini)
  • Panduan ini adalah terjemahan dari TheMoeWay dengan beberapa pengubahan referensi dan lokalisasi sumber Bahasa Indonesia

  • Jika kamu bisa bahasa inggris, kamu bisa kunjungi panduan di sana

Kalau ada orang bilang “belajar kanji”, jujur aku agak tergelitik, soalnya hal itu sebenarnya agak nggak masuk akal.
Kamu nggak bisa cuma “belajar” sebuah kanji, karena kanji itu punya banyak banget komponen di dalamnya. Kamu nggak bisa gitu aja dibilang udah “menguasai” kanji tertentu. Mengenai belajar kanji ini seakan-akan sama kayak bilang, “Aku belajar mobil”, “Aku belajar gaming”, atau bahkan “Aku belajar bahasa Jepang” misalnya. Maksudnya gimana tuh kalau kamu bilang “Aku lagi belajar kanji”?

Halaman ini bakal ngebahas seberapa bergunanya belajar kanji secara terpisah (isolated kanji study), yang biasanya jadi bayangan orang kalau denger kata “belajar kanji”. Padahal, dalam jangka panjang, belajar kanji itu akan selalu nyatu sama belajar kosakata (Kanji with Vocab). Nah, sekarang kita lihat seberapa bergunanya belajar kanji secara terpisah!

Belajar Arti Kanji – Lumayan Membantu

Belajar arti sebuah “kanji” itu oke banget kalau kanji itu memang sebuah kata utuh, kayak , , , dan lain-lain. Tapi, bisa dibilang juga, sebenarnya kamu lagi belajar kata bukan kanji.
Selain itu, belajar arti kanji bisa berguna buat kata seperti 連続 yang artinya “keberlanjutan, berlanjut” — arti kanjinya sendiri adalah serial, berurutan. Mengingat arti ini bisa membantu kalau kamu sering banget lupa arti suatu kata. Tapi, seberapa efektifnya metode ini masih bisa diperdebatkan. Ada yang bilang kalau kata kunci yang kamu tempelin ke kanji itu bakal memudar seiring kemampuan bahasa Jepangnya meningkat, dan kalau kamu udah jago bahasa Jepang tanpa pernah belajar arti kanji pun, kamu bakal tahu arti secara otomatis.

Kalau kamu belajar sebagai sebuah kata, kamu bakal tahu artinya teh. Jadi kalau nemu 紅茶 dan 抹茶, kamu bisa nebak kalau dua-duanya juga termasuk jenis teh.

Selain itu, orang Jepang sendiri biasanya mendeskripsikan 連 sebagai “連勝の連” atau “連射の連” — bukan kata kunci yang kamu hafalin waktu belajar.

Kesimpulan: Lumayan berguna buat pemula, tapi sebenarnya nggak terlalu penting.

Belajar Cara Baca (Onyomi dan Kunyomi) secara terpisah – BIG NO.

Di sini aku nggak ngomongin belajar kata, misalnya ada kata 夢中 plus contoh kalimat yang berguna 😁
Maksudku itu yang kayak gini:

Kanji: 涯
Kun: はて
On: ガイ

↑ JANGAN BELAJAR KANJI KAYAK GINI ↑

Belajar cara baca kanji satu per satu itu sangat-sangat buang-buang waktu. Bacaan kanji itu nggak konsisten. Banyak kanji yang punya lebih dari satu onyomi dan kunyomi. Contohnya:

Kata Bacaan Kata Bacaan
家路 いえじ 家賃 やちん
通路 つうろ 漫画家 まんがか
小学校 しょうがっこう 袋小路 ふくろこうじ
素足 すあし 素人 しろうと
恋人 こいびと 日本人 にほんじん
狩人 かりゅうど

dan favorit kita semua:

Kata Bacaan Kata Bacaan
先生 せんせい 生涯 しょうがい
生粋 きっすい 芝生 しばふ
生き残る いきのこる 生ビール なまびーる
生真面目 きまじめ 生い茂る おいしげる

Selain itu, ngafalin cara baca dengan format gini juga susah diinget:

Kun: はて
On: ガイ

Jauh lebih gampang nginget kalau dia ada di sebuah kata, misalnya 生涯 di kartu Anki atau semacamnya.
Kalau kamu udah belajar 涙腺「るいせん」terus ketemu 熱涙, kamu bakal langsung tahu kalau bagian dibaca るい, bener kan?

Intinya, bacaan akan jauh lebih gampang diingat kalau ada di konteks kata asli yang memang bisa kamu pakai. Ngafalin bacaan kanji secara terpisah itu sangat buang-buang waktu.

Kesimpulan: Nggak ada gunanya. Jangan belajar bacaan kanjinya, belajar kosakatanya aja.

Belajar Urutan Goresan (Stroke Order) – Wajib

Belajar urutan goresan itu wajib. Nah, maksudku bukan berarti kamu harus ngafalin semua urutan goresan untuk setiap karakter baru, bukan. Maksudku adalah kuasai dulu dasarnya, supaya kamu bisa nebak urutan goresan karakter baru dengan akurasi 90%.

Misalnya, aturan nulis kotak seperti 口 dan apa yang ada di dalamnya, atau aturan urutan garis vertikal dan horizontal saat saling nyilang seperti di 井, 艹, 王, 丰, atau 羊, dll. Cara nulis 己 yang bisa diterapkan ke 起, dan bagian bawahnya bisa dipelajari dari urutan goresan 足. Goresan pertama チ (katakana) bisa diterapkan ke 私, yang bisa diterapkan lagi ke 香 dan 馨.

Cara ini nggak kaya RTK (Remembering The Kanji), beda, tapi mirip. Semua nyambung. Tentu, untuk karakter ribet kayak 飛, kadang kamu perlu lihat urutan goresannya. Tapi kalau kamu udah paham dasar-dasarnya dari, misalnya, 押 dan 車, nulis karakter yang belum kamu tahu seperti 揮 nggak akan jadi masalah 😁

Kesimpulan: Wajib, tapi jangan sampai kebanyakan mikir atau bikin diri sendiri kewalahan.

Belajar Cara Nulis Kanji (dengan tangan + pen/pensil) – Tergantung

Ini beda sama yang tadi kita bahas soal urutan goresan.
Sayangnya, walaupun kamu udah tahu kata itu dan urutan goresan kanji yang nyusunnya, besar kemungkinan pas beneran disuruh nulis, kamu nggak bakal inget gimana cara nulisnya. Masalah ini bisa diatasi dengan belajar nulis tiap kata secara langsung. Caranya? Tulis kalimat (jangan nulis kata yang terisolasi, tapi tulis dalam bentuk kalimat, ini membantu soal proporsi).

Tapi ya… kegunaan belajar nulis tangan ini bisa diperdebatkan.
Di zaman teknologi kayak sekarang, emang perlu banget nulis semua kata itu? Kayaknya nggak juga. Kamu tinggal ketik di IME dan beres. Kecuali kamu punya tujuan untuk bekerja atau belajar yang sangat mengharuskan bisa menulis kanji. Kamu bisa prioritasin aja nulis nama dan alamatmu. Habis itu bisa kamu abaikan.

Dengan begitu, pikirkan prioritas kamu: kalau kamu kerja di Jepang dan memang perlu nulis tangan bahasa Jepang buat pekerjaan, jelas ini jadi hal yang wajib. Tapi kalau nggak, menurutku sih nggak ada gunanya.

Kesimpulan: Tergantung.

Kesimpulan Utama – Belajar Kosakata, Bukan Kanji

Aku bener-bener nggak suka sama kalimat, “Aku lagi belajar kanji”, soalnya nggak masuk akal. Tiap kali ada yang ngomong gitu, jelas mereka nggak tahu kalau yang mereka “pelajari” itu, secara simpel, ya… bisa dibilang nggak berguna.

Mau pakai cara “keren” apapun buat ngapalin lebih dari 2.000 kanji itu (RTK, KKLC, WaniKani, dll.), ujung-ujungnya kamu tetep harus baca teks bahasa Jepang ratusan jam dan ngapalin banyak kosakata supaya bener-bener “menguasai” kanji.

Buatku, sebuah kanji baru dianggap “dikuasai” kalau kamu tahu semua kata umum yang make kanji itu dan bisa nulisnya dari ingetan penuh tanpa lihat contekan.

Jadi jangan “belajar kanji”, belajarlah kosakata.
Jangan cuma “belajar” kanji, tapi rasakan kanji.

Honorable Credit: Tae Kim, makasih idenya.